Mesjid Raya Baiturahman merupakan kebanggan dari masyarakat Aceh, karena selain memiliki keindahan arsitektur dan menjadi salah satu mesjid terindah di Asia Tenggara, Mesjid ini juga merupakan saksi bisu sejarah peperangan Aceh. Pada masa perang Aceh tahun 1873, mesjid ini dulu merupakan pertahanan perang bangsa Aceh. Namun berhasil di ambil Belanda dan dibakar oleh pasukan Belanda yang dipimpin Jenderal Khohler. Untuk mengambil hati masyarakat Aceh, Belanda akhirnya membangun kembali Mesjid ini pada tahun 1879. Mesjid ini juga sempat menjadi pusat pendidikan (ilmu agama, ilmu politik, ilmu hukum, kenegaraan, dan kebudayaan) di Nusantara.Dari segala penjuru dunia, seperti Arab, Turki, India dan Parsi datang ke Aceh untuk menuntut ilmu agama. Dengan segala keindahan ornamen, yang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk, Mesjid Raya Beiturrahman telah menjadi tujuan berwisata untuk para turis ke Indonesia. Pengalaman yang luar biasa anda dapatkan di Mesjid Raya Baiturrahman.
Pengalaman yang saya dapatkan di sana, beribadah saat shalat tarawih dan momen-momen shalat besar di bulan Ramadhan, ber-nazar saat mencapai tujuan tertentu, dan beribadah shalat 5 waktu pada keseharian. Perasaan tenang, dingin, dan menyejukaan saat berada di Mesjid Baiturrahman. Segala ornamen dan aristektur yang memanjakan mata dan keindahan dari kicauan burung yang ikut serta dalam melengkapi nuansa harmoni yang sulit di gambarkan dengan kata-kata. Momen-momen bersama keluarga dan orang-orang tercinta menjadi tak terlupakan di Mesjid ini. Disekeliling halaman Mesjid ini tumbuh pohon-pohon kurma, namun karna bedanya cuaca pada Aceh dan Arab menyebabkan pohon kurma tumbuh tanpa buah.Suasana Mekah dapat dirasakan di sini. Maka pantaslah Aceh disebut Serambi Mekah, selain dari Syariat Islam di Aceh dan Aceh sempat menjadi tempat persinggahan rombongan haji menuju Mekah.
#VisitAceh2013
